Pasal 33 Ayat 1 2 Dan 3 Uud 1945

Pasal 33 Ayat 1 2 Dan 3 Uud 1945

Nilai Sila 1-5 Pancasila

1. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai religius atau ketuhanan

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai kemanusiaan

3. Sila ketiga, Persatuan Indonesia mengandung nilai persatuan bangsa

4. Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan mengandung nilai kerakyatan

5. Sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai keadilan

Dari kelima penjelasan nilai Pancasila di atas, lantas pasal 33 ayat 1, 2, dan 3 UUD 1945 bersumber pada nilai Pancasila ke berapa? Sederet pasal tersebut bersumber pada nilai Pancasila tentang keadilan yang terdapat pada sila ke-5.

Dalam buku Super Complete SMP/MTs Kelas 7, 8, 9 karangan Elis Khoerunnisa dkk., pasal 33 ayat 1, 2, 3, bahkan hingga pasal 4 UUD 1945 merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang ekonomi. Beberapa contoh dari penerapan sila kelima adalah gotong royong dan mendukung kemajuan merata yang berkeadilan sosial.

Mendukung kemajuan merata dengan berkeadilan sosial ini misalnya adalah membantu akses pendidikan, sandang, pangan, dan papan bagi siapa saja. Agar Lebih memahami isi pasal 33 ayat 1, 2, dan 3 UUD 1945, simak bunyinya di bawah ini:

Pasal 33 ayat 2 UUD 1945

Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Pasal 33 ayat 1 UUD 1945

Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Negara tak punya arah, dalam mengambil kebijakan yang sehat. Negara yang baik selalu memerlukan pedoman dan patokan yang jelas. Indonesia memiliki landasan dalam melaksanakan nilai-nilai, yaitu UUD 1945, yang memiliki nilai sakral dan kuat. Orientasi terakhir upaya negara dalam melaksanakan lajur jalan pemerintahan atau setiap mengambil kebijakan harus menciptakan kebahagian bagi rakyatnya. Hal itu tentu saja harus berangkat dari UUD 1945 yang sudah diimani bersama-sama secara khidmat.

Namun anehnya, rezim pemerintahan saat ini dan sebelumnya acapkali mengabaikan akan adanya UUD 1945, sehingga negara keluar dari koridor yang semestinya, kekuasaan menindas bagi rakyat kecil yang tak berdaya, pengambilan keputusan yang gegabah, kebijakan terus-menerus mengeksploitasi rakyat, pembagian atau alokasi yang ugal-ugalan.

Persoalan agraria yang tak pernah selesai

Akhir-akhir ini banyak kita dapati serentetan peristiwa yang mengindikasikan negara mulai bapuk dalam mengurus hajat banyak rakyatnya. salah satu yang perlu kiranya kami sorot lebih detail dalam hal ini ialah mengenai konflik agraria. Betapa tidak, apa yang terjadi di Kendeng, Rempang, Wadas, hingga pembangunan IKN merupakan serentetan bentuk ketidakseriusan negara dalam menjalankan UUD 1945. Rata-rata letusan konflik agraria disebabkan oleh pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). Belum lama ini juga masih terdengar ramai pembicaraan tentang hutan Papua yang hendak dijadikan lahan perkebunan sawit.

Sederet peristiwa tersebut merupakan sebuah bentuk penindasan negara terhadap masyarakat yang berada di kawasan tersebut, upaya dilakukan oleh negara dengan menjadikan daerah pegunungan sebagai lahan pertambangan, investasi asing yang tak terkendali, deforestasi secara ugal-ugalan dan eksploitasi sumber daya alam. Hal tersebut yang mau tidak mau berdampak pada krisis iklim dan ketidakseimbangan ekologi.

Jika ditarik lebih jauh, letusan konflik agraria tersebut disebabkan oleh ulah pemangku kepentingan. Rezim saat ini membangun proyek strategis di tanah-tanah sudah bagaikan kolonialis. Semua dibangun hanya untuk cukong, sedangkan penduduk asli terasing, terpinggirkan. Sungguh miris hidup di negara yang kekayaan alamnya tak ternilai, masyarakat pribumi justru tersiksa di negara sendiri.

Suara rakyat hanya sebatas angin

Mempertahankan suatu wilayah yang dihuni oleh masyarakat sejak nenek moyang sampai sekarang adalah hal yang sangat sakral. Tak cukup itu, mempertahankan wilayah tersebut juga merupakan hidup dan mati bagi sebagian masyarakat. Apalagi wilayah tersebut menjadi tempat penghidupan bagi masyarakat. Tapi tidak dengan pemerintah, mereka rakus merebut tanah-tanah yang selama ini menjadi tempat masyarakat hidup.

Akusisi tanah tersebut dilakukan secara paksa dengan menurunkan aparat TNI atau Polri sehingga berujung dengan kriminalisasi, dianiaya, tertembak dan tewas. Berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan oleh warga seperti mengecor kaki di istana negara, suku Awyu Papua mendatangi gedung Mahkamah Agung. Semua dilakukan demi mendapatkan hak hidup dan hak alam. Akan tetapi suara tersebut tidak didengar padahal suara rakyat adalah suara tuhan (vox populi vox dei).

Dengan seperti itu kita tidak bisa mengabaikan kasus konflik agraria yang tidak tersorot oleh publik. Marianne mengatakan, bahwa konflik agraria masih banyak yang tidak terdokumentasikan atau dilaporkan sehingga datanya lebih bersifat tidak sesuai dengan kenyataan. Ini menunjukan bahwa undang-undang tidak serius dijalankan oleh pengampu jabatan.

Bayangkan, betapa negara ini bapuk mengurusi hukum dengan lapuk. Dosa yang mereka lakukan pun berlipat ganda. Dosa vertikal dan horizontal. Dosa yang profan dan sakral. Sungguh, tak sedikitpun kita lihat sikap altruisme dari mereka yang hari ini kita sebut pemerintah.

Hukum untuk penguasa dan pemodal

Adanya UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) tak menghalangi upaya pemerintah untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan hasilnya masuk dalam saku pribadi orang-orang yang berkepentingan. Padahal bunyi UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) “ Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”

Nyatanya bunyi UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) menjadi sebuah pertanyaan, apakah semua tanah milik negara? Menguasai seperti apa? Kemakmuran rakyat yang bagaimana?

Pasal ini mengandung dua hal yang esensial. Pertama, memberikan sebuah hak bernama hak menguasai. Kedua, hak menguasai negara harus diberikan kepada rakyat demi kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.

Sering digaungkan di dunia digital, dunia perkuliahan, bahkan obrolan di warung kopi pun tidak asing mendengar bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Negara hukum seperti apa? Banyaknya tumpukan berkas Undang-undang menjadi tak bernilai ketika dihadapkan oleh penguasa dan pemodal. Terlebih lagi dalam letusan konflik agraria yang landasan utamanya ialah UUD 1945 Pasal 33 ayat (3). Seakan-akan pasal tersebut mulai rapuh tidak memiliki daya untuk bertahan dalam waktu lama, tinggal menunggu waktu hancurnya saja. Meledak, dan lihatlah kiamatnya.

Seharusnya, negara sebagai pengelola hak menguasai, bukan pemilik yang sewenang-wenang menggunakan tanah secara arogan. Pembangunan proyek strategis tanpa mempetimbangkan dampak lingkungan, membagi-bagi tanah kepada pihak asing dan investor. Akibatnya rakyat mengalami penderitaan seperti hilangnya lahan pertanian, kualitas air semakin memburuk, penggusuran, serta eksploitasi kekayaan alam..

Prinsip “equality before the law” menjadikan tugas hukum untuk membangun kesetaraan. Maka dalam hal ini upaya seharusnya dilakukan oleh pemerintah mengutamakan dialog dan mencapai kesepakatan dengan warga yang terlibat dengan konflik agraria. Dengan begitu, kewajiban negara memenuhi hak konstitusional warga negara untuk hidup sejahtera, lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan yang layak dan sehat. (*)

(*) Anas Sholihuddin adalah mahasiswa angkatan 2022 pada Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah IAIN Kediri.

Pasal 33 ayat 1, 2, dan 3 UUD 1945 bersumber dari salah satu nilai Pancasila. Nilai adalah dasar pedoman yang menentukan kehidupan tiap orang dan berada dalam hati nurani sebagai kata hati.

Menurut Dardji Darmodiharjo dalam buku Pancasila yang ditulis oleh Tim Pusdiklat Pengembangan SDM Kementerian Keuangan, Pancasila adalah nilai kerohanian yang mencakup nilai vital, nilai dalam kebenaran atau kenyataan, nilai etis atau moral, dan nilai religius.

Pasal 33 ayat 3 UUD 1945

Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Jadi, detikers sudah paham bukan? Pasal 33 ayat 1, 2, dan 3 UUD 1945 bersumber nilai Pancasila tentang keadilan yang terdapat pada sila ke-5.

Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

%PDF-1.6 %���� 3661 0 obj <>stream ,������=�1���nT��a ��# ����gdT#y��f�wv+��+g �渫i�$G|�4F�qW�~t$�h~C�cVg�e�6 �x#",����Q�6����ս�Ρ$Ԓ�r'ti�P�f� kq���8$�'��\k]�����E١�7Ӄ�-����IPh�l��d2��Ž���<׳q�HHo���ȕr���2W,Z#���k��0L�H�s��s4M�!7.����fF��R� �GQ�v_ ���"����4}��i.��\"u3�H��������y���M4W��E�6��.�p��9�%k![��t��x z��\E���De��J"�ҕ�@C8���m��ŷ!�8��M*��4 ���gp39爬���A�:�b �\ݲ��b��[&� �y��k��xI�h�H`���M�#w�K��k ȧ{Ź��8n���e���=a�mg�C��\�������C���!s!m���8�ƃN��5�8�}|���\��^;8�_9�.�4� ���zܸjO�Nx�[�><�ܷ����Q��B�|�K�J G��\���m�� ���y��t����ɠ@P����n�ֻ�K�w�\����,:��q&�a�?~�cv�%D3�A�5� 7T?)D�Z��w��HcG����� �(��pY���`��e�X��ޖ|S�!�ldχ��5���(n�TO�������L[(�`�y�W�_bȉ� ��@͓,�l����EFh�Z%r6������.�Z�D�^E�j�#o�V���չl�΂G�S~���B��65|;ME����B��IW�6NK��$����!:��-[`�@oZ� ͈i� ��A�phM3��6�Kv_���hp�z�`D06F�<�6��QJ�y!��X�~~3�zF���,�gz�PO�_�w>���e�l ��0�p�s#�(���ER�c̑��n�k�SuS���)b�C 4ك��g� ��XAW�lVEF;� �F7�H�#D=�����z���0z��Jc{�01CR �c<� ��LJuj'/��zňac�#]㥟q�_��y7 ?|��%����ӧ��l�������c��op���WEI���;R #��x�0{��T�a���X��|���6tC�Y-E��-.�ŪU�}���z��ח�'���h00y�QV�m��tQ-��M�$3t��� �ģj�J�k7'[ �wcO]�c4w�)n��;A9��@e�"������v�.#��r�e��LAޱ5��A�y%)�����ɀ����.Bj|�dtm�9��x�(%�\T��u�`��Cɔ�Yc��P,~O�� �ɖJ2��gIlX��)'"�7�X�_ʄ�@ b�X��Fg�1�J��YDXmXp(V�s>¼1�3����vr��o����'#��y�B*,]6w��'w�kyúT���#�#%-C� �0-��H�3���KDL:���XjT���Ƚwu�X�Ϊ��Q��t_Cq|��z��T�n!�LIz1�OA4��}���R��� ��f�y����[����'�̂7S�;��#���<��ͭڰ/ i�0��Ŗ�R���"͗)E)]=Ƚ#^m��Q��^�z=3��!y�}��kB|����R��p���wT�=����6�F��c]!f��MR��ҽk�]�c�є��U���O��+� m�-�s��B��l�*�XF��햰��ĜA����u<���2�eB�����T|HV��!Ze�@i��h����p���E��e�%F�_���O�Glt�e罴U6�?�\FĢ�����$�6� �$��&O>���z����MO�MCw�A�j�n�7�����(��G \��)�ݸ��Q�E7���6fmmo�,#S�I����vk%�i�6����.4٬ endstream endobj 3662 0 obj <>stream x���=�$2����?��leyB��3����Q�r(x{R�D�k�JS�y�g�%�t������ߏ6�%J�x)��G� �k/ӈ,wǡ endstream endobj 3663 0 obj <>stream ��8��3Te�=��o#�+߀9�l>����7��l�ƚ��ᄍ��� �.�b�1Nу�\��?�(�bOs瘂���$r����y endstream endobj 3664 0 obj <>stream !;A6�q�u�*�Hc�ݬ�L�ցI�aTԖle�m��G���4�* ��A��)�:a� endstream endobj 3665 0 obj <>stream ~��F�2� ��X�9 ��"�T]�13��k��Q@�Hh�82뇌�(�6�!�`X�=�㶢����'X9oS~������&��X��݁�{x�v���x��=z/(�1"�_���WȑS^�_�"'J�\4�`;m<ń�KY� ��E�o v(t��Ԋ�hL�N*WN�A������"`��mF� :'4�^�K�[�U��ܧ6+p���B�i���4�� �4�v�s@�w�eFY��n��R$t&� fU�U���� �?u���D����dqz?�35VT;�_�~�r�ڇ�V�Ra����!���i��y.A?��eG&�y�G��IC�k!D²ֶ|j�wa�!_�Z+ �~"��LI���dM"ŹR1��+�„ ��5N���m �1��:������Z3�F�T��f�E��gg# +�[wa�2�4�-ˣ ���1{w!k�^b����D���p�%���8��۫���~$0�A��P�K��;5�x���n�\��� �r�d�͡<�����g�?��ɇ�k�4\z/���J�u�;�|# endstream endobj 3666 0 obj <>stream 7uEv�R�:~ ����|��V���3���¥R'��IF|��[E\_uq�{*)�A����S)��r1NtI���/��Ñ�/�o�<�q��Y��-uqpI���[q#��.\|�Z9�j���_��>\0 ��1S�.;�M���� endstream endobj 3667 0 obj <>stream ��\���� `�}���Qr�J�cK��y]������' 8<�]#!��7�����bDZ ��ktdb����:H�`>r�Ͻ�5�@��`�UIk���� �`\)�h�vG뭮����� endstream endobj 152 0 obj <>stream }pT endstream endobj 153 0 obj <>stream ==� endstream endobj 154 0 obj <>stream >�� endstream endobj 155 0 obj <>stream O�= endstream endobj 156 0 obj <>stream %|� endstream endobj 157 0 obj <>stream ��v endstream endobj 158 0 obj <>stream iu� endstream endobj 159 0 obj <>stream : endstream endobj 160 0 obj <>stream �� endstream endobj 161 0 obj <>stream ��� endstream endobj 162 0 obj <>stream ��� endstream endobj 163 0 obj <>stream x� endstream endobj 164 0 obj <>stream 6��LY2�w h��Nw*}��w/�������J���ӳu� ��NP���ˈ� �}l���i�I;�N���!�Xe��\�dU����\:?�!>�V�:3iA(K��ZL3��ׇl4�I��a���e���q�:.����|h��n��~8�����A���xCgç�v�q{�e�q0Ep�`����X�_��ȂӞ�k�m�Ӿ]"�Y *��l�`��7w�o�=��-���Ƭ2�訃K�r�(�"�_%"��l�����`�I�4����ҜT�F%`1�*=�a�4 �g�9z�R�5 ���%A��F;[)�(<���t�T��T�E�*�i]���EK�%�)���r��|�>e�P�&X�*��L ��Q� � To�����z+��{�����ww�)�]����쇇�.z�@�ӇXV3��`>��ßM�R��ꟈ��H����m�����?u-���<Ɗ��F:uE�T�>�Y��N��,!w]�{�k�= %�֣"�F�`b� ��� ��e�jр��xLtc��TLW@�|�)Kv5a���~{<��#$�u��%��,���>�#�f$�QQ�d�M�.� ��� &�W��YFF�d���Qn�_}�"�:D���]�:�\8U҂�ٖ\�Cz+����+�0R��Ǟ �w/ւlU*��?�(? s�X�W�}���Ski�=�'ڇ�D9��Pv�"�ӄ30���:�^�,ᓷ�)}�k<�xX9h�KKE�w /��'1F.`4$�:�5� S�׶| �H��������u�jgGx=Q����Y_��1�@�@�k�9�c��ߤ� YE�7�X��ᛱ����9h��Gs��d ��n�{�$��Qx� �m�V����Օ�y^s���+���É���C�^LB? �C1y����ŕn�mC�Y� Q��>�Q}���g��V��W�:W��@p6j��g�6f�>;��ɹ�U.@_�=w��g`��G\u��C�(���kr�F}@�ރa8l�#��S��rl�hy'�p��&���0!Zm����k��ׇg:v!����; ��s{į�;�]mJ|����F6���g�d�t۶r�6��T�?�k%�V~�ش�f`8A"j��v��Q��!�x� �)s�S_�'=�w�H�O]ݣY-���q@{Ɂ���~5���p�A?�D�U�N�2�qp?9Ǯ�@**��4j���y�A�&f��j��֘b�6xj_y)���y.㒱__�Z'�6�֎��ݠ�-A� ^���y(W {�g4$6�V}���"���������}�_E���*�C��I�z�Px�1nB\7�g�l~��x�(h;��xx��� VA��㜦�G*�9�������̔�ԟg2��6�^d����L�/ʠ�+�s�ƲV[�@�>l2�U��t���*��I ��R�:}���W���{\d��ÿ^�̴��:�FeXqA{��'L����2�eJ��܏�wX��U��҇�6��d�5&�����D8h���Zk�����88���ϩ���_ �1�Rc z�+�|�o�� ����O�/��а�+]�R�Í�F#�{��M� ������b�͎�'$ )�sR��k��ʆ��}�*f��ܗ5Z����F֗ufP���}�#��$�3'q�T-)u�M|�V�CyFVE`bŽ�N�+Ȃ���� H�O�\���P��J�jWcS"�l�hH�8����ϴO�+����]��-���p��������Ҭ@�Fj���(��E����Z��^�f/�I��͞`�(���Uy����4Ee�D�����$� �R��r�"kYu;B�_��c-Ź]Q"�W��&i�18G��N%u�u��i��޶ Ą�'/�v���vk�D{R<�Xѹ���gp����4wr4)�ީU�r2��Y��g�k��=�e*>��jq�n��Aɀ�+|�k��Y[��������"�t0�X# ��%��z��l���@U��v�����/: �����֦���`B��[�^3}���O "7w]����O�T��UWV[%�]��K���L�sdbj�#>B�,�Ԅ��4i$1������i&Jb/αb��.�x����d�b1<� 64'Hf;�Sf����尀&`�/�Qڍ����#nH#�&���2��j�Q���� Q�P_/nܿ�� �2O��o�6�r��!�I������vl��脌q�䬾Z(d��fT+*,�W���u<�}i��\���$�ah"�+�Ϭ���o�g]��-�[~Ɓe�Ag�>u�-�� �PX�i�x�n��*x�Xb�?ǐi�ր�V�J��Q��~a��&'��7��_HU�#RԤ�����m��[P�Xu}�L�I�z !+ٮ�؟{E��I9L�?��D7�dd��?iZ`!��m�R��p��" ���Uo��i�s��a۴##��l 8v�Z�:s�Q��Y���]�ɻXT �?l:f�A[S�D�dt$����;�'Y�rC3k���?Κ� i���}��4V1��w\Z�f��F�븷�t�lYU3��l�K �OC�����r�ua!A|���Pa��У��ׅ{���|���fўR� _H�{������&X�At�o�2z�#]/�����?�������a�i{��E�8�p�Y`F[q���e<��.��Y:���*T�[H�K�zۍ|ͯ�<2�}�M�#���ʙ���V;!h�DoF������(�5��e��X������d˂��C��O+��'��2����4~��"��‹:�������6o��lwS:s&�ro _!��TO�z,�<*� |���T-�r p�$̞һn�|d��+�k��`����g���P�J�ҿ�g�1�p%4u���^ҋ<�]-i&�+`\��0�iy�*sO ��z�/���2�N���Q:��1n���'a`�!5պ�GѻN�>g"ᢌ��^#���,�K}��t5�@YS���(���])��C�>� #�T���`/>���Y9��݁=�i֬B�V��{nC�Q�����E�$�H�D�JQB�����4�žښU���#⨈��5�,!���{���#��8��!5?��l2�$m������UW���٠�C�����Q�� V�VAb����1�T�)�7��H�y���{��2ԁ\���שe,{�S�f�5y�E �@mζ�d endstream endobj 165 0 obj <>stream ��� endstream endobj 166 0 obj <>stream kO1:�r���鱇� �U�E+J��S�ƹN�˃��{�^m1*����VeN�#Ye6�s��]��%m"k�KWY¡o��l+x�ć��q��/˭JIS�p���̸P���/�$ ��2��U=h�1�#��FaT�Pet@�PSH�H endstream endobj 167 0 obj <>stream �� endstream endobj 168 0 obj <>stream �0�Kb�����q����m��е~5�{�ƶ����g��^�z�����wMڏ�:�WsZU�����،|�|�Pz/�uD�K�}T��2}���m���g���\�+p L���c�!�(�yҨ�LGg���:����1�}�M�t�th� endstream endobj 169 0 obj <>stream � endstream endobj 170 0 obj <>stream y ��Z���#��(~HZ���9�-Ў$�^�`�=�2]#"�[(1Q�� �V�E�t�ͨf�u�)�������oi_ �&�z �WAuMpXm�M��{#j���kp���fZ�@���e�W�1�T\��? endstream endobj 171 0 obj <>stream �{s endstream endobj 172 0 obj <>stream /�&���Pj��xp7,9i��6����J����[���m�?+�xD���=�����F�g���Tz ��!W�o��s㾺0�ǖZ|�'�����V>N〩\t���}a�*�$ endstream endobj 173 0 obj <>stream $�� endstream endobj 174 0 obj <>stream =��BAPoB�qe2)�xu�g`��&��*)��.�[�?&-с��i�`=fC�4x�|�c��^��O���"��-�� ���� P!�w;�?ʂP�c&+ ��5����2z���r#�{d��Qb��,�4\3n- ��@e��iQ]��C �7��i endstream endobj 175 0 obj <>stream �� endstream endobj 176 0 obj <>stream �A.rZ^&��1wq�����E��M)v��ѷ�m#�گ���l�n �+�:BhX#vȭU�3_Vޜ��oZsV��5�V�O�?�Bf�q�S��ȜRpv/�֡}�}�kq��46:>��aʨ�{$�k endstream endobj 177 0 obj <>stream `�{ endstream endobj 178 0 obj <>stream �ie~Ɉ@`d!�߂wÖq�tJm�,i�&A�cv?��3�5���x��K vn�e[%q�;+$F;�oq�o��B �C��yң�b,+�a��� 7X�ּ�㘊=w�c��B d�����f�����< endstream endobj 179 0 obj <>stream � A endstream endobj 180 0 obj <>stream b� ��E5�����8&R!�ލ]��!����P 4��� 05�0�\�Yh��O��b�N�g�u,WM�X�� ����xq.R����.z���л���qY���C�"BP�*��ĥ"���d]nw�@m���is�ΛJC�!J�Edy endstream endobj 181 0 obj <>stream d� endstream endobj 182 0 obj <>stream )�e�4D6�s�\��T{bl���LeM��hsE�X���S˒���X�眷E���WP��7T��~�ܡ��#T�m���.&�q� ����l�d���t�ށ�#�H��B����y]jŝ{��������*�V֊3)9��g�ԙn���k endstream endobj 183 0 obj <>stream ��� endstream endobj 184 0 obj <>stream �3���~�|�Pz��CZ8L��}&�&0)���[%�ef�MӬ���. ���8D��Nԯ���n5`�i�U [� ץ���#����t{�<.u> ���� ��&���7�k�C �JY���"Z�^�,2��� endstream endobj 185 0 obj <>stream �K� endstream endobj 186 0 obj <>stream �NB���8h��G�/ȽN�%+*K4D� ���lX/3l2�F�t�5�O3CE��#�ik���4 ����Ⱍ���Ȫ;��7�/f�����I�w��� c��P�lj�\œ� endstream endobj 187 0 obj <>stream �Q` endstream endobj 188 0 obj <>stream �uLp�G��7�_q�_B+�dPͦ�rHx�v� ��1 lz�\��E�f����/ �G�� m���Q�Ȋ���u\�xM�����˕E�E�]�e�l�������٭t�0(﫩<�K���{��э��Uگ endstream endobj 191 0 obj <>stream /y� endstream endobj 192 0 obj <>stream D� endstream endobj 193 0 obj <>stream u=� endstream endobj 194 0 obj <>stream KӃ endstream endobj 195 0 obj <>stream �� endstream endobj 196 0 obj <>stream �� endstream endobj 197 0 obj <>stream �-Z endstream endobj 198 0 obj <>stream �(� endstream endobj 199 0 obj <>stream ��9 endstream endobj 200 0 obj <>stream I$� endstream endobj 201 0 obj <>stream �� endstream endobj 202 0 obj <>stream ��$ endstream endobj 203 0 obj <>stream �_�u��I:;���� � h(ZQ��c���)��Ar'�I#T���Ͷ�#�4B+�������G� 7Rg��Vx�ۗR�l:f��a��10�mD]�I/j`bB򋩁KX�y��c\��bz�.�_o��'~RWBON�,S�$Xɩ���� �;��^�.��zN�9Ȩ��Q �g�5y�H�����&P�hH{!�K:��3~U��t�_��Y�3�,�m\��7͡&hm���`��-���A7&+���x�k� �]�� �2-Ʉ`i�&��J0�Rϲ����3/$P��É��7�+���K�,�ݝ>E��f��6w���TY��|�)���Q�G4�H�Af����l��B'/��D� �M|���/sg�=i� �J�������d��!�S�ʸ���''�S�j��=y����KІ��� 1n���F9�n�{�>���_�`����'D>&����4�^ ��)M ?��������~(���]�c�f�����ջ���)��yVA�ߟ)�z�UF�^� Ͳ��n:�3%]k�z���F��rZ��%�1���-�*��.3��t��)�/X�z��[5��J^�:.O��뛣N��M�n ܹ �����l��E�����2C�A`��J�KO�����Щ��0W��[oɅ�5��x>�Z+�z �2 {M5+DP�fRin�]�%�u4���Z�9��T�`���D=5�(%�s-Hڔ���Y�}����愧���-k?hwC�������*4M�R@ˏ�� �A%Н����י��ү]'�i�7u-��i���m��2�^ו�pZ�*-���dxЁ� :�=B+ߖ��1h�&�?d�cdxH��d��4�S����=�̞n�#dp�t��n�l�Ee�\]�|�[�:�֟�SIW�t�v�h��d:��mhS*ų^M�:���Nz<�<���WC��N���5��+i�i�`)A���w%{��A[>�gkL^rb���0';��~�ѹ���Ns�V�w1�V��[c�gq�r�A�ֿb�� r�����mND*k\�6h�7����Փ��i<`iP��Tneȹht4�����!��sy P���_�9�2B��Xؓ�U�/N�v?�N�^����[?�G�?���].�G1��d��@|0x�֣��֗����p�;r�,DJ�n�D����Iݾ���Q�M ��A����������^���Id��?M�*[��{��̊Ta**����*�,Z k��� �����A�r'|�򜃅R$nb�-ۜ�n�"E�

Analisis Pasal 31 Ayat (1) Dan (2) UUD 1945

Konten baru

Futbola

Futbola

📌 Tersedia bermacam-macam pilihan dari produsen dan merk berstandar mutu.📌 Harga paling update Desember 2024.📌 Ada review dan testimoni produk untuk bantu anda temukan yang terbaik.📌 Promo khusus bagi pengguna baru.📌 Bisa cicil bunga 0% dari berbagai bank.📌 Pengiriman kilat! Pesan hari ini, barang datang hari ini!

Jakarta Dpr

Jakarta Dpr

Jl. Pancoran Timur II No.4 12, RT.12/RW.2, Pancoran, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12780

99Dewa

99Dewa

Menawarkan gameplay yang ringan, putar roda merupakan game penghasil saldo dana tanpa iklan yang bisa kamu unduh gratis. Setelah diunduh, kamu bisa langsung login dengan akun media sosial.

Terkirim

Terkirim

📌 Tersedia bermacam-macam pilihan dari produsen dan merk berstandar mutu.📌 Harga paling update Desember 2024.📌 Ada review dan testimoni produk untuk bantu anda temukan yang terbaik.📌 Promo khusus bagi pengguna baru.📌 Bisa cicil bunga 0% dari berbagai bank.📌 Pengiriman kilat! Pesan hari ini, barang datang hari ini!

Slogan Diri

Slogan Diri

Thường có một số nhầm lẫn về sự khác biệt giữa tagline và slogan. Bạn cũng sẽ nhận thấy rằng đôi khi chúng được sử dụng thay thế cho nhau. Tuy nhiên, đây là điểm khác biệt chính giữa tagline và slogan:

Mopoyat

Mopoyat

Hai, apakah Anda ingin mendapat 3 unduhan GRATIS lagi per hari?Dapatkan Ekstra 3

Kebaya4D

Kebaya4D

KEBAYA4D : SITUS SABUNG AYAM TEPERCAYA TERBESAR SE ASIA

Raja Baris

Raja Baris

Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang setiap bait (kuplet) umumnya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b). Namun, ada juga pantun yang terdiri dari dua baris saja.

Lembuad

Lembuad

Menawarkan gameplay yang ringan, putar roda merupakan game penghasil saldo dana tanpa iklan yang bisa kamu unduh gratis. Setelah diunduh, kamu bisa langsung login dengan akun media sosial.

88Juara

88Juara

Hai, apakah Anda ingin mendapat 3 unduhan GRATIS lagi per hari?Dapatkan Ekstra 3

Wib4B

Wib4B

Dikarenakan ada banyak game penghasil uang saat ini, maka kamu wajib selektif memilih mana yang terbukti membayar dan aman ya grameds. Adapun deretan game penghasil saldo terbaik di antaranya adalah sebagai berikut.

Mpo.Id

Mpo.Id

Selanjutnya ada game bernama Mobile Premier League atau lebih dikenal dengan MPL. Aplikasi penghasil saldo dana ini berisi berbagai kumpulan game yang seru untuk dimainkan. Lewat game seperti fruit dart, fruit chop, pool, chess, bloxmash, archery, fruit slice, bubble shooter dan lainnya. Maka kamu bisa mengumpulkan diamond dengan menjadi top player.

Raja Dari

Raja Dari

OtherGeneral StudiesOther

Lotang

Lotang

📌 Tersedia bermacam-macam pilihan dari produsen dan merk berstandar mutu.📌 Harga paling update Desember 2024.📌 Ada review dan testimoni produk untuk bantu anda temukan yang terbaik.📌 Promo khusus bagi pengguna baru.📌 Bisa cicil bunga 0% dari berbagai bank.📌 Pengiriman kilat! Pesan hari ini, barang datang hari ini!

Ciputraslot

Ciputraslot

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan, pemasaran dan distribusi fast moving consumer goods (FMCG).

Gembel Slot

Gembel Slot

Flush Bolt PALOMA FBP 213 FUTURA 8 Inch dan 18 Inch Grendel Tanam Slot Pintu

Artikan

Artikan

📌 Tersedia bermacam-macam pilihan dari produsen dan merk berstandar mutu.📌 Harga paling update Desember 2024.📌 Ada review dan testimoni produk untuk bantu anda temukan yang terbaik.📌 Promo khusus bagi pengguna baru.📌 Bisa cicil bunga 0% dari berbagai bank.📌 Pengiriman kilat! Pesan hari ini, barang datang hari ini!

777 Resmi

777 Resmi

APKSLOT merupakan situs login slot777 resmi lewat apk slot 777 terpercaya dengan mematok deposit termurah dan memberikan bonus terbesar, bergabung dengan cara daftar di apkslot 777 untuk mendapatkan akun id apk slot777 secara resmi.